Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

Saratoga Hill House, Camano Island


Saratoga Hill merupakan sebuah rumah tinggal keluarga baru yang dirancang untuk pasangan yang telah berkeluarga dan ingin hidup hemat terletak di sisi barat pantai dari Camano Island. Disekitar rumah ini tidak terdapat tempat parkir khusus, sehingga mengharuskan untuk memarkir di parkiran umum dan akses kerumah melalui jalan yang berdekatan dengan sekat pantai.
               
                
               
Selama tiga generasi, pemilik rumah ini harus mewarisi properti pantai yang memiliki kabin kecil diatasnya, karena it sangat penting untuk melanjutkan tradisi keluarga untuk anak-anak dan cucu-cucunya.
               
Saratoga Hill ini teerletak dibagian bawah lereng yang sngat curam dengan hasil penelitian sangat aman untuk membangun rumah edengan teknik bangunan konvensional. Menurut insinyur Geoteknik dalam membangun rumah disini harus membuat dinding penahan 10 kaki yang tinggi dan besar sehingga mampu menangkap berbagai kotoran yang turun dari bukit serta melindungi struktur bangunan; tetapi karena bangunan ini terletak disepanjang pantai terpencil yang tidak memiliki akses kendaraan, sehingga membangun dinding penahan itu tidak layak karena sangat sulit untuk mendatangkan alat berat dan truk beton. Sebagai alternatif, arsitektur merancang strategi yang memungkinkan puing-puing mengalir melalui struktur kolom baja daripada tidak sama sekali. 
                

Bangunan ini terdiri dari 2 lantai, dimana lantai satu lebih rendah dan terbuka sementara lantai dua untuk menanggapi topografi dan memperoleh pemandangan terhadap pantai. Pada lantai 1 tidak terdapat kamar/ruang untuk dihuni dan bagian ujung utara dikembangkan ubntuk taman.
Bagian timur rumah ini menghadap kelerng yang curam dengan material jendela dengan kaca buram untuk memberikan pandangan terhadap vegetasi yang ada dilereng.
                

TEORI ARSITEKTUR

Pengertian Teori Arsitektur
Suatu teori dalam arsitektur digunakan untuk mencari apa yang sebenarnya harus dicapai dalam arsitektur dan bagaimana cara yang baikuntuk merancang. Teori dalam arsitektur cenderung tidak seteliti dan secermat dalam ilmu pengetahuan yang lain (obyektif), satu ciri penting dari teori ilmiah yang tidak terdapat dalam arsitektur ialah pembuktian yang terperinci. Desain arsitektur sebagaian besar lebih merupakan kegiatan merumuskan dari pada kegiatan menguraikan. Arsitektur tidak memilahkan bagian-bagian, ia mencernakan dan memadukan bermacam ramuan unsur dalam cara-cara baru dan keadaan baru. Sehingga hasil seluruhnya tidak dapat diramalkan. Teori dalam arsitektur adalah hipothesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang apa yang terjadi bila semua unsur yang menjadikan bangunan dikumpulkan dalam suatu cara, tempat, dan waktu tertentu.
                                (TEORI DAN TEORI ARSITEKTUR – Direktori File UPI)

1.     Macam Teori Arsitektur
a.     Teori Positif & Normatif
Teori positif merupakan suatu proses kreatif yang mencakup pembentukan struktur konseptual, baik untuk menata maupun untuk menjelaskan hasil suatu pengamatan. Tujuannya adalah agar struktur ini dapat digunakan untuk menjelaskan apa yang terjadi dan membuat prediksi mengenai apa yang mungkin terjadi.
Nilai dari teori positif ini bergantung pada kekuatan penjelasan dan prediksinya. Teori-teori yang berhasil adalah teori yang sederhana, tetapi mampu menggeneralisasikan fenomena dunia dan dalam penggunaannya dapat membantu kita melakukan prediksi dengan akurat. Hal ini memungkinkan seseorang mendapatkan sejumlah pernyataan deskriptif dari sebuah pernyataan yang sederhana.
Dalam perancangan, salah satu fungsi teori positif adalah meningkatkan kesadaran mengenai perilaku mana dalam lingkungan yang penting bagi manusia sehingga dalam pengambilan keputusan desain, hal tersebut tidak luput menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, dengan teori positif berbagai isu ini dapat didiskusikan dengan jelas dan gamblang sehingga dapat menjembatani celah yang ada antara rancangan yang intuitif dan ketidaksadaran akan perilaku yang penting bagi manusia karena berbagai aspek dalam desain dapat dijelaskan secara eksplisit.
Berbeda dengan Teori Normatif, yang berangkat dari konsensus tentang segala sesuatu yang disepakati untuk waktu tertentu atau tentang patokan apa yang disebut baik atau apa yang seharusnya dilakukan, sebuah teori positif akan memperhitungkan adanya pengalaman dari beragamnya karakter manusia yang mengakibatkan beragam pula bentuk tuntutan akan lingkungan fisik.

Adapun sumber lain yang menjelaskan tentang Teori Positif dan Teori Normatif :
Teori Positif adalah teori yang dibangun berdasarkan metode ilmiah (rasional dan scientific), yaitu berdasarkan pengalaman dan pengujian empirik, melalui pengamatan, penguraian, dan penjelasan atas fenomena.
Teori Normatif adalah teori yang dibangun berdasarkan pandangan dunia (paradigma, filosofi) dari para filsuf, politisi, perencana, dan arsitek. Teori ini lebih berdasarkan ideologi daripada observasi dan pengalaman empirik.

( Prof. Dr. M.S. Barliana, MPd, MT.IAI – Teori Arsitektur (UPI) )
1.TEORI POSITIF
Teori Positif merupakan pernyataan yang tegas yang melukiskan, menerangkan kenyataan dan mampu untuk memperluas prediksi terhadap kenyataan-kenyataan di masa datang. Teori positif merupakan pernyataan-pernyataan positif yaitu pernyataan tegas tentang realita (sebagaimana adanya).
Teori positif pada hakekatnya bersifat empirik dan  tentative. Teori positif tidak akan menyiratkan bahwa sebenarnya teori-teori itu harus sesuai dengan epistimologi para positifist yang berpedoman bahwa tidak ada kebenaran sebelum ada tahap pembuktian sesuatu dan pembongkaran kepalsuannya.
a.      Fungsi Teori Positif
Fungsi utama dari teori ini adalah membuka jalan bagi peneliti untuk memperoleh sesuatu yang bernilai besar dari beberapa pernyataan deskriptif suatu pernyataan tertentu. Nilai besar dan murni itulah yang menguatkan pendapat bahwa suatu teori positif berfungsi untuk semua disiplin ilmu dimana kemudian memberikan batasan yang jelas dengan tahapan seperti sistem control yang baik. Fungsi lain dari teori positif adalah untuk meningkatkan kesadaran berperilaku dalam penciptaan lingkungan yang penting bagi mausia dank area itu harus memiliki dampak dalam keputusan perencanaan.
b.      Tujuan Teori Positif
·   Untuk menjelaskan fenomena maupun memprediksikan hasil-hasilnya sehingga dapat diprediksikan langkah-langkah yang harus diambil.
·      Untuk memberikan kemungkinan masyarakat ilmuwan dalam memperoleh banyak pernyataan deskriptif dari pernyataan tunggal (Alan Johnson, 1994).
·  Untuk Menghindari bias, menghindari unsur subyektifitas dan melihat pada alternatif.
2.TEORI NORMATIF
Teori normatif bagi Kevin Lynch dalam “Good City Form” menguraikan hubungan-hubungan yang dapat digenerlisasi antara nilai-nilai manusia dan bentuk tempat tinggal atau bagaimana mengetahui sebuah kota yang baik dengan melihat kota lainnya (1984;37).
Tetapi berkembang menjadi tidak terkendali menjadi suatu kekeliruan naturalistik. John Lang (1987) juga melihat teori normatif sebagai penentu untuk kegiatan tetapi dalam bentuk yang prinsipil, standar-standar dan manifesto yang menuntun kegiatan.
Teori normatif adalah teori yang berasal dari suatu ideology dan bermacam-macam orientasi professional dengan membandingkan sesuatu sehingga memunculkan suatu guidelines dan prinsip-prinip sampel dari suatu proses keputusan dalam desain. Teori normatif berhubungan dengan posisi prinsip dari sampel dari suatu proses keputusan dalam desain. Teori normatif berhubungan dengan posisi dan kedudukan yang berbeda mengenai apa yang telah dilakukan atau yang dapat dilakukan pada lingkungan terbangun dan atau  pada proses desain yang seharusnya dilakukan designer atau arsitek.

b.     Teori Substantif
Berkaitan dengan kajian tentang fenomena lingkungan alam dan perilaku manusia yang membantu memperkaya dan menjadi bahan pertimbangan Arsitek atau Perancang dalam perancangan arsitektur.
Bidang Kajian Teori Substantif
Ø Natural Environment Theory : Kajian yang berkaitan dengan lingkungan fisik, kimiawi, dan geologi di sekitar manusia dan organisme lain. Hal ini menjadi masukan dalam pengolahan material, geometri bentuk, perhitungan struktur, pengaruh lingkungan alam (angin, matahari, hujan, dll) dalam perancangan arsitektur.
Ø Person Environment Theory : Kajian yang berkaitan dengan aspek biologik, psikologik, sosial, dan kultural manusia. Hal ini akan menjadi masukan dalam penataan pola aktivitas, organisasi, program ruang, serta bentukan arsitektur berdasarkan karakteristik prilaku pemakai. 
                          ( Prof. Dr. M.S. Barliana, MPd, MT.IAI – Teori Arsitektur (UPI) )

c.     Teori Metodologis (Prosedural)
Berkaitan dengan metode/prosedur dalam  praktek perencanaan dan perancangan arsitektur, yang mencakup proses perumusan gagasan/kreativitas, serta proses analisis, sintesis, dan evaluasi.
                         ( Prof. Dr. M.S. Barliana, MPd, MT.IAI – Teori Arsitektur (UPI) )                   

ARSITEKTUR BAROK

Sejarah Arsitektur Barok


Tidak diketahui secara pasti dari mana asal kata ‘barok’, namun diperkirakan berasal dari  bahasa Spanyol “barrueco”  dan bahasa portugis “barocco” yang berarti permata dengan bentuk tak beraturan. Barok merupakan istilah untuk mengkategorikan perkembangan peradaban manusia (termasuk seni) dalam sebuah era yang terjadi di Eropa. Karya-karya seni yang tercipta pada zaman barok juga merupakan cerminan keadaan zaman tersebut sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang tentunya berbeda dengan corak seni pada zaman-zaman sebelumnya. Corak seni barok mengandung unsur tekanan yang kuat, kekuatan emosi, dan sesuatu yang elegan, dan sense of movement.

Arsitektur Barok mulai berkembang pada abad ke-17 awal di Italia yang muncul akibat perkembangan Gereja Katolik yang membuat gerakan untuk melawan perkembangan Protestanisme dan lebih menyebarluaskan Gereja Katolik. Yang juga diaplikasikan pada bentuk seni pada Gereja. Arsitektur, patung, lukisan dan music digabungkan dengan cara baru yang teaterikal untuk menekankan ajaran Katolik sehingga membuat penyampaian pesan lebih atraktif dan menarik. Selain di Gereja, gaya arsitektur barok juga kerap diaplikasikan pada bangunan-bangunan istana.

Ciri Arsitektur Barok
  • Denah lantai dasar biasanya juga oval, yang merupakan bentuk geometris paling ‘bergerak’ (fluid) dan yang menciptakan rasa pergerakan. Ruang tengah yang lebih luas, terkadang berbentuk sirkuler dan terdapat kapel-kapel di bagian samping sepanjang dinding.
  • Pada bangunan gereja, sumber pencahayaan sedikit, umumnya dari kubah, baik kubah pusat ataupun kubah-kubah kecil di sekelilingnya. Namum memiliki jumlah yang tepat dan menyinari bagian yang tepat juga.  Penggunaan cahaya yang dramatis, dengan penggunaan cahaya yang kuat dan bayangan yang kontras (chiaroscuro effects) atau pencahayaan seragam dengan menggunakan beberapa jendela.
                                             
       Kiri:Gereja Weltenburg Abbey yang menggunakan permainan cahaya kuat dan bayangan kontras.
        Kanan: Gereja Weingarten Abbey yang memiliki pencahayaan seragam dengan menggunakan beberapa jendela
  • Penggunaan ornament yang mewah. Bentuk oval diterapkan pada bingkai pahatan dinding (frame wall carving). Altar kaya dengan dekorasi dan baldachin (Baldachin adalah semacam kanopi, umumnya  berbentuk kubah, yang disangga oleh empat kolom yang juga kaya dengan dekorasi ukiran). Dekorasi dinding menggunakan stucco (bahan yang fleksibel, sehingga membantu menciptakan garis-garis lengkung).
  • Langit-langit dengan lukisan yang besar. Efek Ilusi seperti trompe l'oeil yang menyatu dengan lukisan dan arsitektur.
  • Interior seringkali terdapat shell untuk lukisan dan patung
                                    
  • Permainan dinding-dinding bergelombang cekung dan cembung pada eksterior maupun interior yang memberikan kesan pergerakan. Pilar-pilar dibentuk berpilin/memutar. Banyak terdapat ornamen pahatan pada eksterior maupun interior, dan menggunakan warna-warna yang cerah.
  • Fasad eksternal sering disertai dengan penonjolan sentral yang dramatis, order raksasa, biasanya setinggi dua lantai, dan dinding raksasa. Tebing layar-nya bisa berbentuk lengkung kurva, ataupun lengkung yang mengarah ke atas bertemu pada puncaknya.
  • Jendela-jendela besar berbentuk persegi panjang, dan jendela yang lebih kecil, yang mempunyai lebih banyak ornament, berbentuk lingkaran, setengah lingkaran, atau oval.
  • Mempunyai kubah, pediment, kolom, pedestal, pilaster, entablature, dan komponen-komponen klasik lainnya, namun bentuk segitiga/pedimenter tidak berfungsi langsung sebagai bentuk segitiga atap, namun hanya sebagai tambahan yang berfungsi langsung sebagai pintu utama atau  pintu masuk suatu bangunan
Tipologi Arsitektur Barok
Jenis-jenis bangunan pada masa barok diantaranya :
Tempat ibadah, yaitu gereja 
                                      
Pusat pemerintahan, yaitu istana
                                      
Bangunan-bangunan umum lainnya yang memiliki skala besar, tempat ziarah, dan pusat-pusat kegiatan interaksi masyarakat baik formal maupun nonformal

Tokoh dalam gaya arsitektur barok diantaranya Gian Lorenzo Bernini, Carlo Maderno, Francesco Borromini, dan Guarino Guarini.

Contoh Bangunan di Italia
Church of Saint Susanna (1597-1603)
                                       
Adalah sebuah Gereja Katolik yang terletak di Quirinal Hill, Roma, Italia. Dirancang ulang oleh arsitek bernama Carlo Moderno.
Gereja Barok awal ini memiliki dua cerita di fasad depan, dengan bagian atas yang lebih sempit daripada bagian bawahnya, meskipun volutes di lantai atas menutupi perbedaan. Sebuah pediment segitiga menjadi mahkota. Rasa vertikal yang kuat dicapai dengan elemen diulang pada kedua bagian (pengulangan kolom pilaster) dan oleh pemecahan divisi horisontal dengan pediment dari bagian yang lebih rendah.
Fasad bangunan Santa Susanna sangat mirip dengan fasad il Gesù. Bagian depan yang dirancang vertical dengan menggunakan beberapa elemen horizontal. Memiliki fitur fasad tabernakel dan fasad aedicular. Bangunan ini ditutupi aedicules vertikal sejajar, atau niches. Banyak celah pahatan dan berbatasan dengan elemen arsitektur lain seperti pediments dan pilaster.
Meskipun ini adalah sebuah contoh awal dari arsitektur Barok, merupakan pertanda perkembangannya kemudian, terutama dalam penggunaan patung figural dalam niches dan gerakan dinamis menuju pusat. Tidak hanya lebar bay meningkat menuju pusat (dengan pintu mengisi seluruh bay), tapi ada sedikit gerakan menuju pusat karena bay luar diakhiri dengan pilaster sedangkan bagian dalam bay dibingkai dengan kolom. Bay lateral yang di sebelah bay pusat memiliki niches dengan patung, yang memberikan keunggulan ke pusat, dan pusat tampaknya dibingkai oleh kolom ganda (pilaster pada cerita kedua), yang juga meningkatkan fokus pada pusat.
Pintu utama berada di dalam niche. Pintu masuk di kelilingi oleh kolom Corinthian menonjol yang merupakan peninggalan dari fasad sebelumnya. Kolom ini telah dibangun ke pusat dengan kolom lain yang terpasang dan pilaster. Maderno menciptakan peningkatan yang dinamis menuju pusat dengan menggunakan kombinasi pilaster-kolom. Ia juga menciptakan kedalaman dengan membawa kolom paling dekat dengan bagian tengah yang jauh dari bangunan.
Fasad utama Santa Susanna dibangun dari marmer seperti batu, untuk menandakan bahwa itu adalah unsur yang paling penting untuk dilihat. Disekeliling gereja utama adalah biara yang terbuat dari batu bata. 

Church of Saint Andrew's
                                  
Merupakan Gereja Katolik Roma. Berada di Roma, Italia. Merupakan contoh bangunan lain yang menggunakan gaya arsitektur barok, didesain oleh Gian Lorenzo Bernini dan Giovanni de’Rossi. Dibangun pada 1661 hingga 1670. Fasad utama gereja menghadap ke Via del Quirinale. Ruang luar gereja tertutup oleh dinding melengkung kuadran rendah. Silinder oval menutupi kubah, dan volutes besar mentransfer dorongan lateral. Fasad utama ke jalan memiliki bingkai pedimented aedicular di pusat teras berbentuk setengah lingkaran dengan dua kolom ionik menandai pintu masuk utama. Di atas entablature teras adalah mantel heraldik senjata dari pelindung Pamphili

Di dalam, pintu masuk utama terletak pada sumbu pendek gereja dan langsung menghadap altar. Bentuk oval ruang jemaat utama gereja didefinisikan oleh dinding, pilaster dan entablature, frame kapel samping, dan kubah emas di atas. Kolom besar mendukung pedimen melengkung membedakan ruang tersembunyi dari altar dari ruang jemaat.

berbeda dengan sisi gelap kapel, niche altar tinggi menyala dari sumber tersembunyi dan menjadi fokus visual yang utama bagian bawah interior. Akibatnya, jemaat secara efektif menjadi 'saksi' ke narasi teatrikal dari St Andrew yang dimulai di kapel Tinggi Altar dan berpuncak pada kubah.

Contoh Bangunan di Perancis
Château de Maisons 
                                         
Dirancang oleh François Mansart 1630-1651, adalah contoh utama dari arsitektur barok Perancis dan titik acuan dalam sejarah arsitektur Perancis. Château ini terletak di Maisons-Laffitte, pinggiran barat laut Paris, Perancis.
Château de Maisons dibangun antara Seine dan hutan Saint-Germain-en-Laye, dengan depan taman yang berorientasi ke arah tenggara. Awalnya taman terdiri dari taman kecil 33 hektar dan sebuah taman luar besar 300 hektar. Pengunjung tiba dengan salah satu dari dua jalan yang melintas di persimpangan T sebelum gerbang ke cour d'honneur. Sumbu pusat utama mengarah ke hutan, sumbu silang melalui desa ke barat daya dan ke sungai, sampai Paris. Tiga gateway berdiri di ujung jauh dari jalan.
                                           
Château berdiri pada platform persegi panjang simetris, yang diuraikan dengan cara Perancis dengan parit kering. The cour d'honneur didefinisikan oleh teras. Blok sentral meluas simetris menjadi sayap pendek, terdiri dari beberapa bagian, masing-masing dengan garis atap sendiri, dengan atap meraup dan tumpukan cerobong tinggi, di beberapa rentang, dengan fasad patah. Pembangunan tiang tunggal khas zamannya memiliki tiga lantai, ruang bawah tanah mendukung lantai dasar dan piano nobile dengan tiga lantai loteng di atas.
                                           
Apartemen di sebelah kanan, disebut Appartement de La Renommee sepenuhnya didekorasi ulang oleh Bélanger untuk comte d'Artois dalam gaya neoklasik bijaksana cukup sesuai dengan gaya klasik umum château. Yang di sebelah kiri, di sisi lain, Appartement du Roi juga disebut à l'italienne dalam hal ini ditutupi kubah palsu. Apartemen ini terdiri dari luas Salle des fêtes digunakan juga dalam karakter ruang jaga, dengan tribun untuk musisi. 

ARSITEKTUR MODERN

Pengertian Modern
Kata modern dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang memiliki kaitan dengan setiap hal yang berkembang pada masa kini atau yang menunjukkan karakter kekinian. Untuk suatu hunian, hunian yang modern berarti hunian yang memiliki dan menunjukkan adanya ciri Arsitektur Modern. Hunian yang memiliki gaya Arsitektur Modern harus mampu menghadirkan gaya hidup masa kini di dalam bangunan.
Menurut Prof. Ir. Sidharta, berasal dari kata latin “modernus,modo” yang artinya just now atau saat sekarang. Modern dapat diartikan juga tidak menutup diri terhadap inovasi-inovasi baru yang memang sesuai dan dapat diadaptasi oleh kondisi kita.

Menurut kamus bahasa indonesia kontemporer, Drs.Peter Salim adalah Terbaru, Muktahir, biasanya lebih baik dari yang lama.

Pengertian Arsitektur Modern
Arsitektur Modern dapat diartikan sebagai pernyataan jiwa dari suatu massa, yang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan ekonomi yang ditimbulkan pada zamannya, yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang yang sebenarnya (ekonomis, sosiologis, dan kemasyarakatan). (Congreas Interationaux d’ Architecture Moderne/CIAM, 1928).
Dengan kata lain maka dapat disebutkan Arsitektur Modern adalah arsitektur yang dilandasi oleh komposisi massa dinamis, non aksial dan yang paling penting didasarkan atas pembentukan ruang-ruang, baik didalam maupun diantara bangunan (Ir. Sidharta, Arsitektur Indonesia).
Arsitektur Modern adalah hasil dari pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi, seperti moralis, nasionalis, materialis, standarisasi serta jujur, yang diterapkan dalam bentuk fisik bangunan.
Arsitektur modern dapat diartikan  sebagai berikut:

  1. Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih ‘manusiawi’ yang diterapkan pada bangunan
  2. Upayaya dan karya dalam bidang arsitektur yang dapat dihasilkan dari alam pemikiran modern yang dicirikan sikap mental yang selalu menyisipkan hal-hal baru, hebat dan kontemporer  sebagai pengganti dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.
Aliran Arsitektur Modern
  1.    Arsitektur Modern
  2.  Arsitektur Art Nouveau.
  3.    Arsitektur Brutalis.
  4. Arsitektur Constructivist.
  5.  Arsitektur Ekspresionist.
  6.  Arsitektur Futurist.
  7.  Arsitektur Fungsional.
  8.  Arsitektur Internasional.
  9.  Arsitektur Organic.
  10. Arsitektur Post modern.
  11. Arsitektur Visionary
Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern
Selama karirnya, Le Corbusier mengembangkan seperangkat prinsip-prinsip arsitektur yang didikte secara teknis, yang ia sebut "The Five Points of a New Architecture" dan paling jelas dalam Villa Savoye yang ia desain. Lima poin tersebut adalah:
  • Pilotis ;Penggantian dinding pendukung dengan grid kolom beton bertulang yang menyandang beban struktural yang merupakan dasar dari estetika baru.
  • The free designing of the ground plan (Perancangan bebas pada ground plan) ;Tidak adanya dinding pendukung yang berarti rumah bersifat tidak terkendali dalam penggunaan internalnya.
  • The free design of the façade (Desain bebas pada fasad); Memisahkan bagian luar bangunan dari struktur fungsi-set-nya fasad bebas dari kendala struktural.
  • The horizontal window (Jendela horizontal);Memotong di seluruh panjang fasad bangunan, sehingga pencahayaan dalam ruangan sama.
  • Roof gardens (Taman Atap);Taman di atap datar dapat melayani tujuan domestik sementara memberikan perlindungan penting untuk atap beton. 
Prinsip lainnya adalah :
  1. Anti ornament.
  2.  Efisien (hemat) dan efektif (sesuai kegunaan).
  3.  Gaya yang digunakan bersifat international.
  4.  Menggunakan teknologi tinggi.
  5.  Material modern.
  6.  Bangunan sederhana
Kategori dan Unsur Arsitektur Modern

1.  Fungsi (Function)
Sekitar abad 20-an, arsitektur modern menyatakan bahwa bentuk ditentukan oleh fungsi yang dipenuhi dan bentuk total bangunan berdasarkan keseluruhan fungsi yang ditampung. Namun para ahli menyatakan bahwa fungsi saja tidak cukup. Disamping itu, pembenaran dari arsitektur baru adalah dengan fungsi baru yang muncul dan fungsi lama yang berubah.
Ketika material bangunan lama dan gaya lama ornamen digunakan, fungsi baru memaksa arsitek pada era mesin uap untuk membangun dalam ukuran dan bentuk yang dahulu tidak bisa diakui.
Pada abad ke-20, kesadaran mulai timbul, fungsi tua juga dalam transformasi. Arsitek terlibat langsung dalam proses aktivitas sehari-hari. Hal ini menjadi pertimbangan  bagi arsitek untuk memikirkan ulang  dari dasar seni mereka.
Slogan Le Corbusier “the house-a machine to live in” atau “rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”. Slogan ini sangat radikal dan kerap disalahartikan. Terdapat dua hal yang dimaksud Le Corbusier, pertama sebuah rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, dilengkapi dengan baik, dan perawatan mudah. Tapi Ia juga mengartikan sebuah rumah yang menyerupai mesin yang radikal cocok untuk kebutuhan, dan dirancang dengan kejujuran.
Le Corbusier menggunakan ukuran dengan sistem modul berdasarkan dari figur manusia ideal, yang merubah pandangan arsitek modern tentang fungsi dan bagaimana mendesignnya.
Contoh:
                                                       Maison “Citrohan''
Di sini, Le Corbusier mengusulkan struktur tiga-lantai, dengan ruang tamu double-height, kamar tidur di lantai dua, dan dapur di lantai tiga. Atap sebagai teras berjemur. Pada eksterior Le Corbusier memasang tangga untuk menyediakan akses lantai dua dari permukaan tanah.

2.Bentuk (Form)
Bentuk dalam arsitektur modern merupakan periode yang membingungkan bagi para praktisi, karena tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun material yang dipakai. Tidak satupun dari fungsi maupun konstruksi tanpa pengaruhnya dan orang yang ternyata dengan semangat untuk solusi fungsional baru dan metode struktural baru kemungkinan akan berpaling juga untuk ekspresi formal yang baru.
Idealnya, bentuk, fungsi, dan konstruksi harus muncul menjadi satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan mendapatkan solusi yang tepat agar menghasilkan bentuk yang spesifik; kritik plagiatisme pada arsitektur modern bukannya tidak menghargai individualitas, tapi setiap bangunan merupakan problem yang unik dalam tapaknya, lingkungan, dan menghasilkan solusi yang unik. Solusi-solusi yang unik umumnya layak karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun.
Bentuk yang diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua gaya lama sangat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Pada 1910 Adolf Loos menyatakan bahwa dekorasi salah. Dengan esainya yang berjudul Ornament and Crime (1908) ia menyatakan bahwa ornamen tidak cocok untuk manusia pada abad ke-20, ornamen adalah tanda kebengisan atau kemunduran kriminal.
Arsitektur modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentuk-bentuk rasional pada awal abad 20 di mana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa kini bebas dalam mengembangkannya.
Kemudian pemanfaatan material dan teknik konstruksi yang baru. Jika material baru tidak dapat ditentukan dengan tegas dalam menetapkan bentuk-bentuk arsitektur modern, muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat. Dan ini saatnya untuk mempelajari hubungan antara ide dan material dalam konstruksi modern.
Contoh :
                                                             Saint-Pierre, Firminy
Bangunan berbentuk piramid dengan dasar persegi dari panjang sisi 25 meter yang diputar dalam kerucut terpotong yang naik 33 meter. Pada ground floor, gereja mempunyai ruang pameran dan ruang konferensi. Bentuk dan material yang digunakan (beton) memberi kemampuan akustik untuk bangunan

3.Konstruksi (Construction)
Di Paris pada abad ke-20, arsitektur modern dianggap dipengaruhi dari beton bertulang. Bangunan yang dapat disebut arsitektur modern yaitu tidak ada beton yang terlihat, permukaannya dilapisi dan dicat seluruhnya untuk menyembunyikan bahwa bangunan dibuat dengan berbagai macam material seperti batako, kotak belangga dan batu bata. Anggaran bangunan modern untuk umum terlalu ketat dengan bahan yang belum teruji dan konstruksi eksperimental. Bangunan lokal umumnya tidak menggunakan konstruksi ini. Modernitas suatu bangunan terletak pada perencanaan fungsi, bentuk-bentuk eksteriornya dan tersebar secara merata pada permukaannya untuk menyembunyikan material yang tidak modern pada struktur yang telah dibangun.
Di Belanda, W.M. Dudok mengkombinasikan bentuk modernitas dengan permukaan batu bata dan mendapat sambutan hangat di Inggris, tetapi secara universal dijelek-jelekkan karena batu bata dianggap suatu pengkhianatan pada tujuan gerakan arsitektur modern. Dan hal ini bertentangan dengan ajaran dinding bersih (Clean Wall Orthodoxy) dari Adolf Loos.
Bangunan rumah diproduksi secara massal dibuat di pabrik dari bahan modern ringan. Beberapa kemampuan struktur menular pada bangunan lain yang dibangun, atau dibangun dari bahan yang sama.
Pergerakan modern memiliki dampak yang signifikan pada 1950, di mana pada saat ini menimbulkan suatu perlawanan terhadap kemurnian persegi sehingga muncul generasi baru yang mendukung prinsip konstruksi baru yang terjadi secara kebetulan yang menyebabkan pergerakan modern menjadi gempar karena itu. Tetapi muncul sesuatu yang baru lagi dalam situasi ini, aplikasi dari teknik yang baru dari pemikiran struktur kurva yang akhirnya membuat terobosan yang massal.
Freysinner, Mailart, Nervi membuat suatu penyerangan tentative dan kecil untuk menghadapi masalah kubah, mereka dan orang-orang kontemporer telah memulai untuk mengakumulasi bagian dari pengalaman, aplikasi metode radikal dari tegangan penguatan cangkang beton, penerapan teknik geometris radikal dalam membangun struktur, yang pada akhirnya menghasilkan kebebasan. Mengikuti revolusi yang muncul dan lebih mendalam daripada yang penemuan sebelumnya yaitu beton bertulang atau struktur frame.
Kebebasan awalnya dibawa ke arsitektur melalui beton bertulang dan frame logam dengan kemampuan yang terbatas daripada dengan mengurangi massa struktur pada ground level. Kolom dapat lebih tipis dan terpisah lebih jauh, tembok tebal sebagai penyangga tidak lagi dibutuhkan.
Dengan kata lain ketika jenis bentuk baru dan jenis rencana yang diinginkan, konstruksi berada disana untuk mencapai hal itu, Besi dan kerangka beton dengan penyangga kecil yang dimilikinya dan bentang lebar maka kemampuannya untuk berdiri sedikit pada dasar, jalan straddle, cantilever dan menggunakan bahan batu solid sampai kaca untuk kulit bangunan.
Revolusi struktur yang kedua hampir sama, namun terdapat sedikit kelebihan, kubah tiba-tiba menjadi lebih mudah.
Pada waktu yang sama, kemampuan bahan sederhana lainnya untuk menghasilkan struktur canggih sedang ditunjukkan di Milan, di mana di Triennale kesepuluh, diperlihatkan dua kubah Buckminster Fuller terbuat dari lembaran karton dipotong dan dicetak. Shuttering Candela menandai zaman, beton harus dituangkan dalam cetakan kayu, yang termurah adalah membuatnya dari papan lurus, dan beton berbentuk persegi. Bahkan jika dilakukan dengan baik dapat membentuk kubah multi lengkung tapi shuttering kurva mahal. Candela menunjukan bahwa dengan memilih bentuk geometris yang tepat bisa mendapatkan bentuk tiga dimensi kompleks melengkung dari papan shuttering sederhana.
Perkembangan kemampuan struktur disebabkan karena pemikiran, bukan material baru. Beton bertulang berjuang kembali dengan sistem baru, serta bentuk ringan, kayu di papan laminas, membangun balok dan panel dari logam dan plastik. Metode baru analisis struktur plastik memberi kehidupan baru untuk frame baja.
Ionel Schein menyarankan bahwa bentuk plastik sedang diciptakan dengan material lain, tapi bahan-bahan baru tidak lagi berfungsi untuk menjelaskan apa yang baru tentang arsitektur modern.
Contoh : 
                                                                Notre Dame du Raincy
Menggunakan bahan beton bertulang. Bahan baru digunakan pada istilah sendiri, dengan unsur-unsur standar, kolom ramping naik ke ketinggian 35 kaki yang tidak lebih tebal dari 14 inci, dan membran tipis ditembus oleh jendela besar (juga di beton) mencakup ruang gereja itu sendiri.

4.Ruang (Space)
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang arsitektur modern adalah kesadaran dalam memanipulasi ruang.
Dalam sejarah, ruang hanya di dalam struktur (diluar hanya alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Renaissansce telah mengulanggi proses dan dapat dilihat dari tampak luar bangunan (seperti yang dilakukan bangsa Yunani) yang terpisah dari seni. Ciri bangunan bangunan dari mereka : kecil, kotak, mempunyai pusat dan tertutup.
Ruang pada zaman barok mengakui ketidakterbatasan, dilambangkan dengan tanda salib yang memfokuskan pemandangan, cahaya yang jatuh di altar pada akhir nave gelap.
Dasar ruang dari konsep arsitektur modern muncul yang pertama dirumuskan oleh pelukis abstrak Belanda dan Rusia, lalu dibangun oleh Frenchmen seperti Le Corbusier. Konsep ini berisi: Pertama, yang tak terbatas, dan meluas bebas segala arah (dalam prakteknya, ditangani seakan ekstensi ke atas dan ke bawah yang yang sangat menarik). Kedua, ruang terukur, ditentukan, struktur tak terlihat dan geometri. Biasanya berbentuk persegi panjang, beberapa bagian diisi dan dikosongkan. Ketiga, ruang arsitektur modern dipahami memiliki hubungan yang sangat istimewa untuk pengamat: baik manusia atau benda, yang bergerak. Dalam satu cara, ruang interior bangunan yang memiliki rangkaian partisi ruang yang tak terbatas oleh pengamat bergerak melalui rute yang ditentukan. Dan ruang yang mengalir dari dalam maupun keluar bangunan. Ruang dalam arsitektur modern tidak mengalir dari pusat-pusat ruang, tapi mengalir dari sudut, ke balkon, sepanjang koridor, ke tangga, dll.
Arsitektur modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian fisik dari arsitektur modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan terukur dan mengalir.
Contoh
  
                                    Farnsworth House
Terdapat dua bagian, lantai slab dan slab atap, dan tidak memiliki ekstensi ke atas atau ke bawah, kecuali jika dapat dirasakan bahwa turun empat langkah kecil dari slab lantai ke teras itu mengalir. Dua lempeng ini membatasi juga satu-satunya permukaan buram pada bagian luar rumah yang lainnya transparan. Hasilnya, ruang interior dalam berhubungan hampir total dengan ruang tak terbatas di luar, antara lempengan atas dan bawah tidak ada koneksi terlihat, kecuali enam uprights dengan jarak teratur dari struktur yang mengandung implikasi meluas melampaui atap slab.




TUGAS SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR DUNIA

SEJARAH ARSITEKTUR KLASIK
Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik medesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenik dan kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektu rumah  ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, pemerintahan,dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.  Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci.

Arsitektur Klasik Saat Ini Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang. Bangunan dengan gaya klasik memiliki ukuran yang melebihi kebutuhan fungsinya. Memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan tata letak jendela yang teratur (monoton).

CIRI-CIRI ARSITEKTUR KLASIK

Secara umum, ciri dari arsitektur klasik adalah sebagai berikut:
  1.  Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasan hampir di setiap sudut bangunan.
  2.  Penggunaan kolom dan balok (entablature) sebagai elemen utama.
  3. Biasanya berupa bangunan yang besar dan megah dengan waktu pengerjaan yang cukup lama dikarenakan sedikitnya jumlah pekerja.
  4.  Memanfaatkan efek distorsi mata untuk menciptakan kemegahan dan keindahan bangunan-bangunan utamanya.
  5. Bahan utama menggunakan bahan yang langsung diambil dari alam.
  6. Setiap bangunan pada arsitektur Yunani Kuno adalah bagian integral dari seluruh struktur keseluruhan, karenanya peninggalannya (walau tidak sempurna) dapat direkonstruksi menjadi suatu bangunan yang sebenarnya
(Hemingway, 2003).

 ARSITEKTUR KLASIK YUNANI

SEJARAH ARSITEKTUR KLASIK YUNANI
Arsitektur Yunani Kuno merupakan pondasi dari berbagai gaya berikutnya yang berkembang di berbagai belahan dunia dan juga menyumbangkan pemikiran yang paling pintar dan penampilan yang sempurna di dalam tradisi Eropa Barat. Oleh karena itu, monumen utamanya begitu penting sebagai bentuk pemahaman tentang Arsitektur Eropa itu sendiri.
Yunani tidak menjadi suatu bangsa yang berdiri sendiri hingga era modern dimana pulau utama yang bergunung-gunung dan pulau-pulau lainnya yang terpencar berkembang menjadi city states yang merupakan kebiasaan yang terjadi dalam persaingan. Peradaban pertama sejarah Yunani Kuno bermula dari Crete (3000-1400 SM) dan berkembang hingga ke puncaknya yakni pada masa Istana Knossos. Kemudian digantikan dengan budaya Mycenae dan Tiryns pada daratan utama. Kemunduran terjadi pada 1100 SM dimana merupakan masa kegelapan dengan beberapa peninggalan yang masih bertahan. Masa keemasan terjadi pada periode Hellenic (800-323 SM) dimana memperlihatkan perkembangan dari kota besar sebagai pusat komunitas, penemuan kota yang baru dimana munculnya Athens sebagai kekuasaan tertinggi setelah penentuan kemenangan melawan Persia serta perkembangan dalam hal demokrasi.
Zenith merupakan peraturan Pericles (444-429 SM) dengan fantasi bunga dalam filosofi, seni, literatur, ilmu, matematika dan drama. Budaya ini berkembang dan direfleksikan ke dalam prestasi-prestasi arsitektur termasuk di dalamnya Parthenon. Pertumbuhan yang luar biasa pada bangunan sangat dipengaruhi oleh iklim dimana kecerahan serta sinar matahari yang begitu indah memperkuat bayangan dan membersihkan pandangan sehingga terciptanya suatu bentuk landscape yang begitu kuat. Batu gamping dan marmer lokal pun tak kalah memberikan nilai yang berkualitas.
Pada periode Hellenistic (323-30 SM), diikuti dengan kematian Alexander Agung yang mempersatukan Yunani dan memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Timur, bentuk-bentuk bangunan besar (great styles) tetap berlanjut walaupun dengan kekuatan yang lebih sedikit dan adanya pengalihan kekuasaan oleh Roma. Arsitektur menampilkan suatu perpaduan Orde yang meluas hingga ke Spanyol dengan penggunaan elemen-elemen tapak dan kubah. Bangunan-bangunan kecil tetap terlihat elegan dengan hiasan yang begitu terperinci namun tidak kehilangan struktur monumentalnya yang merupakan superhuman scale. Arsitektur Yunani yang masih tetap ada pada dasarnya merupakan bangunan– bangunan publik terutama kuil dan teater. Namun, beberapa rumah biasa juga tetap bertahan.
(Istiqomah, dkk, 2014).

KARAKTERISTIK ARSITEKTUR KLASIK YUNANI:
  1.          Terletak di daerah yang kaya akan batu kapur dan marmer.
  2.          Geografis yang beragam, sehingga setiap tempat menjadi istimewa dan memiliki karakter, lalu dipersonifikasikan sebagai dewa-dewa.
  3.          Kuil-kuil Yunani hanya berisi patung dewa, tidak ada ruang Imam seperti di Mesir.
  4.          Kuil Yunani tidak digunakan untuk pemujaan terhadap Dewa, tapi tempat tinggal para Dewa yang melindungi mereka.
  5.         Prinsip statis diterapkan pada arsitektur Yunani (Papageorgiou, 1977). Ini memungkinkan obyek dapat diamati dari berbagai sudut pandang.


TIPOLOGI ARSITEKTUR KLASIK YUNANI
·    Megaron (rumah tinggal) yang terbuat dari kayu dan menerapkan rasionaisme keindahan dalam desainnya. Megaron inilah yang kemudian menjadi preseden dalam membuat arsitektur tradisional Yunani (baik itu berupa tempat pemerintahan, tempat peribadatan, dll.)
  
   Partheon (kuil paganism Yunani) adalah salah satu contoh arsitektur tradisional Yunani yang nantinya akan menjadi langgam arsitektur klasik Yunani dan masih digunakan hingga kini.
                                            
        Gambar Athens Parthenon, Yunani                                                   Denah Partheon

Kuil Parthenon merupakan permata Acropolis yang dibangun dengan marmer pentelic. Parthenon
merupakan bangunan yang sangat menonjol dan merupakan pusat dari Acropolis. Parthenon
dibangun antara 447-432 SM sebagai karya dari arsitek Ictimus (Iktinos) dan Callicrates (Kallikrates)
dan ahli pematung Phidias (Pheidias). Bangunan Parthenon dikatakan sebagai 'kesempurnaan terbesar
dari karya kuil Doric yang pernah di bangun‟, sebuah penampilan dengan proporsi sempurna yang
dihasilkan oleh ahli maya-loka Athena. 

    Agora (public space, selasar tempat masyarakat bernteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion
(balai dewan) gymnasium (sekolah), pastanium  (kantor walikota), stadion, & teather.
Bangunan-bangunan di Yunani menggunakan prinsip post linthel yang merupakan penemuan struktural pertama yakni dua kolom yang dapat mendukung unsur horizontal.

                         
                       Gambar Athens Treassure, Yunani, memperlihatkan struktur post linthel

     Stoa (kolom) merupakan elemen arsitektural estetis yang ditonjolkan sehingga kedepannya di beberapa polis setiap kolom memiliki ciri khasnya sendiri seperti, doric (dari Doria), ionic (dari Ionia), dan corintian (dari Corintia). Kolom-kolom tersebut dibangun menggunakan rasionalitas masyarakat Yunani yang kemudian dibakukan dalam sebuah aturan desain yakni golden section dan greek order.

                                     
                         Gambar detail stoa menurut greek order (dari kiri ke kanan, doric, ionic, corintian)

                         
Gambar Athens Parthenon yang menggunakan rasio golden section dalam setiap pertimbangan desainnya

Ilustrasi kolom pada Athens Parthenon yang digembungkan sebagai ilusi mata untuk memperlihatkan kolom yang lurus jika bangunan tinggi tersebut dilihat dari depan, hal ini menunjukan hebatnya rasio peradaban ini.

 
Gambar Nashville Parthenon, Amerika Serikat, replika Athens Parthenon, Yunani

         Teater terbuka (untuk public meetings dan pementasan drama). Teater pada umumnya yang ditetapkan dalam suatu lereng bukit di luar kota itu , dan mempunyai tempat duduk berupa barisan yang ditetapkan dalam suatu seperdua lingkaran di sekitar area pusat orkes atau acara. Di belakang orkes adalah suatu bangunan rendah yang disebut skene, yang mana bertindak sebagai suatu gudang, suatu kamar ganti, dan juga sebagai latar belakang pada tindakan yang berlangsung di dalam orkes atau pertunjukkan tersebut.
Teater Herodes Atticus, Athena

         Palaestra (gymnasium). palaestra atau ruang olah raga. Ruangan ini sangat terbuka dengan atap terbuka menghadap ke langit dan dilapisi dengan colonnades, digunakan untuk kejuaraan atletik dan latihan juga sebagai pusat perkumpulan kegiatan sosial dan juga tempat perkumpulan kaum pria. Kota Yunani juga perlu sedikitnya satu bouleuterion atau sidang, suatu bangunan yang besar yang sebagai ruang pertemuan yang menempatkan dewan kota ( boule) dan sebagai gedung pengadilan. Karena Yunani tidak menggunakan bangunan lengkung atau kubah, mereka tidak bisa membangun ruang besar tanpa didukung oleh atap, bouleuterion adalah baris tiang dan kolom internal yang digunakan untuk menopang atap atas.
 
Contoh Palaestra

 
Copyright © -2012 ARCHITECTURE DAN KOTA All Rights Reserved | Template Design by ARCHITECTURE DAN KOTA |