Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email

APAKAH MENJADI MAHASISWA ARSITEKTUR ITU HARUS JAGO MENGGAMBAR?

 

apakah jadi mahasiswa arsitektur harus jago gambar? sudah tidak lazim lagi kalau banyak orang yang berpendapat bahwa mahasiswa arsitektur itu harus jago menggambar., tapi supaya diketahui saja bahwa mahasiswa arsitektur itu tidak sama dengan tukang gambar. bahkan karena banyaknya pendapat seperti diatas yang beredar, itu bukannya menjadi semangat bagi adik-adik kita untuk masuk arsitek, malah jadi penghalang untuk berlabuh ke dunia arsitektur yang sebelumnya berniat untuk masuk arsitektur, akhirnya terpaksa hilang lantaran banyaknya pendapat mengenai kemampuan menggambar dibidang arsitektur tersebut.

lantas apakah jadi mahasiswa arsitektur itu harus jago gambar?
Tidak harus, tapi itu penting. karena kemampuan menggambar dikuliah arsitekur itu bukan satu-satunya sebagai patokan untuk lulus dari jurusan arsitektur itu. tapi ada syarat-syarat yang lain untuk bisa masuk kedunia arsitektur yaitru: ide dan konsep rancangan,kemauan dan ketekunan,daya bayang ruang yang baik, dsb-nya. sehingga kalau syarat-syarat diatas sudah terpenuhi walaupun kemampuan menggambar pas-pasan saja, saya yakin kuliah diarsitektur itu sudah tidak sulit lagi.

jadi,tidak ada alasan lagi untuk takut masuk kedunia arsitek gara-gara kemampuan menggambar yang pas-pasan saja. selamat berjuang.

KONSEP DESAIN ARSITEKTUR

konsep desain arsitektur!!. konsep itu merupakan gagasan yang memadukan egala unsur kedalam keseluruhan. dalam mendesain, konsep itu sesuatu yang paling sulit. konsep dapat diungkapkan dalam sebuah sketsa dan pernyataan serta komunukasi lisan lainnya. semua keterampilan ini sangat diperlukan dalam suatu proses deain.

bagaimana proses desain itu?
proses perancangan desain arsitektur memuat:
1.analisa site
2.analisa program
3.sintesis
4.tahap skema desain
5.tahap desain pengembangan
6.tahap gambar konstruksi

analisa site.
dalam tahap ini harus dibutuhkan ketelitian dalam hal pemilihan konsep, tata letak dari segala sifat-sifat ruang yang akan diletakkan pada site.
faktor-faktor dalam analisa site itu adalah: faktor iklim(angin,orientasi matahari, suhu dan kelembapan), faktor lingkungan (view, vegetasi, drainase, dll),kebisingan, dan faktor lainnya.

analisa program.

dalam pemrograman,disini waktu yang paling tepat/efektif untuk melakukan perubahan desain yang kita buat.
suksesnya desain kita bisa dilihat dari pemrograman yang kita buat. apabila segala ukuran dan jenis ruang-ruang terpenuhi dan sesuai dengan data yang ada maka desain yang kita buat bisa dibilang sukses.sehingga disini kita harus teliti dalam hal penentuan ukuran dari setiap jenis-jenis ruang yang ada dan sangat bervariasi tergantung jenis ruangnya.
hubungan antara fungsi dapat diilustrasikan dalam buble diagram tanpa mempertimbangkan ukuran ruang. setelah itu baru menggunakan ukuran yang sebenarnya untuk menggambarkan hubungan antar ruang yang tepat. dan untuk mendistribusikan fungsi disite/tapak harus berdasarkan diagram buble yang disebut "zonasi".

sintesis.


sintesis mengacu pada kombinasi dari berbagai konsep-konsep yang bersama-sama untuk membentuk/menghasilkan sesuatu yang baru. dalam hal desain, penentuan letak ruang, dan persyaratan ruang haru berdasarkan konsep yang ada.

tahap skema desain.
setelah membuat program untuk suatu desain, hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menentukan masalah apa yang ada dalam desain itu dan bagaimana solusinya dari masalah tersebut untuk memperoleh suatu desain yang utuk dan keseluruhan. pada tahap sekma desain ini, fokusnya itu pada "skema". disini segala masalah kecil yang ada harus diabaikan dulu dan fokus pada skema dan pada masalah besar  sehingga pada akhirnya memperoleh solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

tahap desain pengembangan.


pada prose pengembangan desain sekema tersebut akan disempurnakan untuk memperoleh desain akhir.pada proses/tahap-tahap sebelumnya fokus kita pada keseluruhan desain, dan pada proses pengembangan desain fokusnya itu haruys disetiap-tiap aspek-aspek yang ada.

tahap gambar konstruksi.
pada tahap ini, kita harus menyediakan segala informasi dari setiap aspek-aspek yang ada untuk dituangkan dala gambar konstruksi.pemahaman kita terhadap segala aspe-aspek dapat membantu dalam hal merancang bangunan yang baik.
gambar yang akan dibuat pada tahap ini meliputi: "site plan(layout)", "gambar rencana(denah, tampak)", "ptongan", "detail", "3-D(perspektif)".



demikian postingan kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. tuha memberkati.



 
Copyright © -2012 ARCHITECTURE DAN KOTA All Rights Reserved | Template Design by ARCHITECTURE DAN KOTA |